Soal UTS dan Soal Tambahan


<

p dir=”ltr”>Nama : Aditya Anto Pratama
Kelas : Mb 40-11
NIM : 1401164606

<

p dir=”ltr”>1. Tujuan Bisnis Strategi Sistem Informasi:
A. Keunggulan Operasional
Contoh: Walmart menggunakan retail link system yang menghubungkan secara digital seluruh pemasok kesetiap cabang ritel walmart.
B. Produk, Layanan, dan Model Bisnis Baru
Contoh: Industri musik saat ini sudah berbeda dengan dulu yang menggunakan CD atau kaset menjadi dengan menggunakan distribusi online melalui internet.
C. Hubungan Pelanggan dan Pemasok
Contoh: Hotel Mandarin Oriental di Manhattan dan hotel-hotel kelas atas lainnya memperlihatkan contoh pemanfaatan teknologi dan sistem informasi untuk mencapai kedekatan dengan pelanggan.
D. Pengambilan Keputusan yang Semakin Baik
Contoh: Teknologi dan sistem informasi sudah memungkinkan para pengelola bisnis untuk mengambil informasi pasar secara real time yang digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan.
E. Keunggulan Kompetitif
Contoh: Melakukan sesuatu hal lebih baik dari pesaing, seperti membayar lebih murah untuk kualitas yang lebih baik dan juga respon yang cepat.
F. Kelangsungan Usaha
Contoh: Citibank di New York guna menarik pelanggan melalui pelayanan yang lebih baik. Pesaingnya dipaksa untuk menyediakan ATM jika ingin tetap bisa bersaing dengan Citibank. Ahirnya dari masa kemasa hampir diseluruh negara, semua Bank menyediakan anjungan tunai mandiri (ATM).

<

p dir=”ltr”>2. Komponen SIM:
A. Perangkat keras: mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.
B. Perangkat lunak: sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.
C. Prosedur: sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehedaki.
D. Orang: semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem infor­masi.
E. Database: sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.
F. Jaringan komputer dan komunikasi data: sistem penghubung yang memungkinkan sesumber dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

<

p dir=”ltr”>3. SCM ( Supply Chain Management) : sistem ini membantu pemasok, perusahaan pembeli, distributor, dan perusahaan logistik berbagi informasi sehingga proses pemanfaatan sumber daya, produksi dan pengiriman barang / jasa berlangsung secara efisien
– CRM ( Customer Relationship Management) : menyediakan informasi guna mengoordinasikan seluruh proses bisnis yang berhubungan dengan pelanggan di bidang penjualan, pemasaran, serta pelayanan untuk mengoptimalisasikan pendapatan, kepuasan pelanggan, serta mempertahankan pelanggan
– KMS ( Knowledge Management System ) : memungkinkan perusahaan menerima dan mengaplikasikan pengetahuan dan keahlian secara lebih baik

<

p dir=”ltr”>4. Decision Support System
Decision Support Systems (DSS) atau system pendukung keputusan adalah serangkaian kelas tertentu dari system informasi terkomputerisasi yang mendukung kegiatan pengambilan keputusan bisnis dan organisasi.
Manfaat:
A. Meningkatkan efisiensi pribadi.
B. Mempercepat pemecahan masalh (mempercepat pemecahan masalah kemajuan dalam sebuah organisasi)
C. Memfasilitasi komunikasi antarpribadi.
D. Mempromosikan pembelajaran atau pelatihan
E. Meningkatkan pengendalian organisasi
Perbedaan dengan ESS:
Informasi untuk DSS diperoleh dari pemodelan analitis sedangkan Expert System mempunyai kemampuan untuk menjelaskan jalur penalaran yang diikuti pencapaian pemecahan tertentu, penjelasan mengenai bagaimana pemecahan dicapai akan lebih berguna dari pada pemecahan itu sendiri.

<

p dir=”ltr”>5. Masalah-masalah dalam Lingkungan Data Tradisional
Redudansi dan Inkonsistensi Data
Redudansi data adalah kehadiran data ganda pada beberapa file data yang tersimpan di beberapa tempat atau lokasi. Redudansi data terjadi ketika kelompok-kelompok yang berbeda pada sebuah organisasi secara independen mengumpulkan data yang sama dan menyimpannya masing-masing. Data redudansi menghabiskan tempat penyimpanan data, dan menyebabkan terjadinya inkonsistensi data, dimana atribut-atribut yang sama, memiliki nilai-nilai yang berbeda.
Ketergantungan Program Data
Ketergantungan program data mengacu pada satu paket data yang tersimpan pada file dan diperlukan oleh program-program tertentu untuk memperbarui dan mengelola file-file tertentu sehingga program tersebut perlu mengubah data-data tersebut.
Kurangnya Fleksibilitas
Sebuah sistem file tradisional dapat memberikan laporan rutin dijadwalkan setelah ekstensif pemrograman upaya, tetapi tidak dapat memberikan laporan ad hoc atau menanggapi kebutuhan informasi yang tidak diantisipasi secara tepat waktu.
Sistem Kemanan yang Buruk
Karena ada sedikit kontrol atau manajemen data, akses dan diseminasi informasi mungkin di luar kendali.
Kurangnya Ketersediaan dan Pendistribusian Data
Karena bagian-bagian informasi yang terdapat pada file-file yang berbeda dan bagian-bagian organisasi tidak dapat dihubungkan satu sama lain, jelas tidak mungkin untuk mendistribusikan dan mengakses informasi pada waktu bersamaan.
Pendekatan Database untuk Pengelolaan Data
Database adalah sekumpulan data yang diorganisasikan untuk melayani berbagai aplikasi secara efisien dengan memusatkan data dan mengurangi penggandaan data.
Sistem Manajemen Database
Sistem manajemen database adalah perangkat lunak yang memungkinkan suatu organisasi memusatkan data, mengelola mereka secara efisien, dan menyediakan akses terhadap data yang disimpan oleh program aplikasi.
Bagaimana DBMS Menyelesaikan masalah-masalah pada Lingkungan File Tradisional
DBMS mengurangi redudansi dan inkonsistensi data dengan meminimalisasi file-file yang terisolasi yang berisi data sama. Mungkin DBMS tidak dapat menghilangkan redudansi data secara keseluruhan pada suatu organisasi, namun mereka dapat meminimalkannya. DBMS memisahkan antara program dengan data, yang memungkinkan data untuk berdiri sendiri.
Berikut adalah database sumber daya manusia

<

p dir=”ltr”>6. Konvergensi
Hubungan atau integrasi yang progresif dari beberapa platformnya jaringan yang berbeda untuk menyalurkan layanan yang serupa atau layanan berbeda yang disalurkan pada platform jaringan yang sama.

<

p dir=”ltr”>7. 5 langkah yang bisa dilakukan untuk menganalisis etika :
A. Identifikasi & gambaran fakta secara jelas = Temukan siapa yang melakukan suatu tindakan & untuk siapa tindakan tersebut dilakukan
B. Definisikan Konflik/Dilema dan nilai-nilai yang lebih tinggi = Isu isu etika sosial dan politis selalu mewakili nilai nilai yang lebih tinggi.
C. Identifikasi pihak pihak yang berkepentingan = Pihak pihak yang terlibat dalam masalah
D. Identifikasi pilihan pilihan beralasan kuat yang bisa diambil = Menentukan pilihan pilihan dari masalah.
E. Identifikasi konsekuensi yang mungkin terjadi = dampak yang terjadi dari hasil keputusan

<

p dir=”ltr”>8. Primary Activities pada Value Chain:
A. Inbound Logistics, pada bagian ini terkait dengan penerimaan, penyimpanan, dan pendistribusian input menjadi produk.
B. Operations, semua aktifitas yang terkait dengan pengubahan input menjadi bentuk akhir dari produk, seperti produksi, pembuatan, pemaketan, perawatan peralatan, fasilitas, operasi, jaminan kualitas, proteksi terhadap lingkungan.
C. Outbond Logistics, aktifitas yang terkait dengan pengumpulan, penyimpanan, distribusi secara fisik atau pelayanan terhadap pelanggan.
D. Marketing and Sales, aktifitas yang terkait dengan pembelian produk dan layanan oleh pengguna dan mendorong untuk dapat membeli produk yang dibuat. Memiliki rantai nilai khusus, antara lain: Marketing management, Advertising, Sales force administration, Sales force operations, Technical literature, Promotion.
E. Service, aktifitas yang terkait dengan penyediaan layanan untuk meningkatkan atau merawat nilai dari suatu produk, seperti instalasi, perbaikan, pelatihan, suplai bahan, perawatan dan perbaikan bimbingan teknis.

<

p dir=”ltr”>9. Perkembangan Organisasi TI
Pembangunan teknologi informasi perusahaan dilakukan secara bertahap sebelum sebuah sistem holistik atau menyeluruh selesai dibangun, hal tersebut disesuaikan dengan kekuatan sumber daya yang dimiliki. Dalam penerapannya, rencana strategis teknologi informasi senantiasa di selaraskan dengan rencana perusahaan, agar setiap penerapan teknologi informasi dapat memberikan nilai bagi perusahaan.
Departemen IT seringkali dipandang sebelah mata karena merupakan departemen yang hanya bisa menghabiskan uang tanpa bisa menghasilkan uang. Hal inilah yang kadang menadi problematika tersendiri bagi Departemen IT di perusahaan. Untuk dapat mengetahui andil Departemen IT di perusahaan adalah dengan mengetahui keuntungan-keuntungan penerapan teknologi IT di perusahaan tersebut, misalnya seperti:
a) Manual menjadi otomatis, dan hal ini mengurangi biaya untuk tenaga kerja, alat tulis, dan lain-lain.
b) Waktu mengerjakan yang lebih cepat dengan adanya IT.
c) Pengambilan keputusan yang lebih cepat, karena dengan IT maka data yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat.
d) Menghemat biaya promosi dan pemasaran.
e) Sistem dapat terintegrasi di semua kantor atau perusahaan, dan hal ini dapat meningkatkan kecepatan dalam merespon sesuatu dan pihak manajemen akan dengan cepat mengetahui kondisi perusahaan.

<

p dir=”ltr”>10. Business Continuity Plan

<

p dir=”ltr”>Business Continuity Plan adalah sebuah rencana yang diambil suatu perusahaan
untuk meneruskan bisnisnya, jika terjadi suatu kekacauan. Proses perencanaan
suatu business continuity plan akan memungkinkan suatu perusahaan untuk
melakukan hal-hal sebagai berikut (4R):

<

p dir=”ltr”>1. Mengurangi ancaman-ancaman yang mungkin terjadi (Reduce),
2. Merespon suatu peristiwa dengan baik (Respon),
3. Memulihkan dari dampak langsung suatu peristiwa (Recover),
4. Mengembalikan ke kondisi semula (Restore).

<

p dir=”ltr”>11. Key Performance Indicator (KPI)

<

p dir=”ltr”>Disebut juga sebagai Key Success Indicator (KSI) adalah satu set ukuran kuantitatif yang digunakan perusahaan atau industri untuk mengukur atau membandingkan kinerja dalam hal memenuhi tujuan strategis dan operasional mereka. KPI bervariasi antar perusahaan atau industri, tergantung pada prioritas atau kriteria kinerja

<

p dir=”ltr”>KPI dibuat setelah sebuah organisasi memiliki strategi dan tujuannya. KPI membantu organisasi memastikan seberapa jauh


Leave a Reply