Tugas Mengerjakan Soal Uts dan Soal Tambahan


Nama : Ganes Nadia Efrata
Kelas : MB-40-11
NIM : 1401164052

  1. Tujuan Bisnis Strategi Sistem Informasi:
    A. Keunggulan Operasional
    Contoh: Walmart menggunakan retail link system yang menghubungkan secara digital seluruh pemasok kesetiap cabang ritel walmart.
    B. Produk, Layanan, dan Model Bisnis Baru
    Contoh: Industri musik saat ini sudah berbeda dengan dulu yang menggunakan CD atau kaset menjadi dengan menggunakan distribusi online melalui internet.
    C. Hubungan Pelanggan dan Pemasok
    Contoh: Hotel Mandarin Oriental di Manhattan dan hotel-hotel kelas atas lainnya memperlihatkan contoh pemanfaatan teknologi dan sistem informasi untuk mencapai kedekatan dengan pelanggan.
    D. Pengambilan Keputusan yang Semakin Baik
    Contoh: Teknologi dan sistem informasi sudah memungkinkan para pengelola bisnis untuk mengambil informasi pasar secara real time yang digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan.
    E. Keunggulan Kompetitif
    Contoh: Melakukan sesuatu hal lebih baik dari pesaing, seperti membayar lebih murah untuk kualitas yang lebih baik dan juga respon yang cepat.
    F. Kelangsungan Usaha
    Contoh: Citibank di New York guna menarik pelanggan melalui pelayanan yang lebih baik. Pesaingnya dipaksa untuk menyediakan ATM jika ingin tetap bisa bersaing dengan Citibank. Ahirnya dari masa kemasa hampir diseluruh negara, semua Bank menyediakan anjungan tunai mandiri (ATM).

  2. Komponen SIM:
    A. Perangkat keras: mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.
    B. Perangkat lunak: sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.
    C. Prosedur: sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehedaki.
    D. Orang: semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem infor­masi.
    E. Database: sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.
    F. Jaringan komputer dan komunikasi data: sistem penghubung yang memungkinkan sesumber dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

  3. SCM ( Supply Chain Management) : sistem ini membantu pemasok, perusahaan pembeli, distributor, dan perusahaan logistik berbagi informasi sehingga proses pemanfaatan sumber daya, produksi dan pengiriman barang / jasa berlangsung secara efisien

– CRM ( Customer Relationship Management) : menyediakan informasi guna mengoordinasikan seluruh proses bisnis yang berhubungan dengan pelanggan di bidang penjualan, pemasaran, serta pelayanan untuk mengoptimalisasikan pendapatan, kepuasan pelanggan, serta mempertahankan pelanggan
– KMS ( Knowledge Management System ) : memungkinkan perusahaan menerima dan mengaplikasikan pengetahuan dan keahlian secara lebih baik

  1. Dss dan Ess
    Dss : decision support system
    Berfokus pada masalah-masalah yang unik dan cepat berubah manfaatnya menjawab berbagai pertanyaan tang sering muncul.
    Ess : exsecutive support system
    Memantu manajemen senior dalam mengambil keputusan manfaatnya mewujudkan keputusan-keputusan yang telah dibuat.

  2. Teknik manajemen file tradisional membuat sulit bagi organisasi untuk melacak semua potongan data yang mereka gunakan secara sistematis dan untuk mengatur data ini sehingga mereka dapat dengan mudah diakses. Bidang fungsional yang berbeda dan kelompok diizinkan untuk mengembangkan file mereka sendiri secara mandiri. Lebih waktu, tradisional ini berkas
    pengelolaan lingkungan menciptakan masalah seperti data redundansi dan inkonsistensi, Program-data yang ketergantungan, kaku, keamanan yang buruk, dan kurangnya data berbagi dan ketersediaan. Database sistem manajemen (DBMS) memecahkan masalah ini
    dengan perangkat lunak yang memungkinkan sentralisasi data dan data manajemen sehingga bisnis memiliki Tunggal konsisten sumber untuk semua data mereka membutuhkan. Meminimalkan penggunaan DBMS mubazir dan file tidak konsisten.

  3. Konvergensi
    Hubungan atau integrasi yang progresif dari beberapa platformnya jaringan yang berbeda untuk menyalurkan layanan yang serupa atau layanan berbeda yang disalurkan pada platform jaringan yang sama.

  4. 5 langkah yang bisa dilakukan untuk menganalisis etika
    A. Identifikasi & gambaran fakta secara jelas = Temukan siapa yang melakukan suatu tindakan & untuk siapa tindakan tersebut dilakukan
    B. Definisikan Konflik/Dilema dan nilai-nilai yang lebih tinggi = Isu isu etika sosial dan politis selalu mewakili nilai nilai yang lebih tinggi.
    C. Identifikasi pihak pihak yang berkepentingan = Pihak pihak yang terlibat dalam masalah
    D. Identifikasi pilihan pilihan beralasan kuat yang bisa diambil = Menentukan pilihan pilihan dari masalah.
    E. Identifikasi konsekuensi yang mungkin terjadi = dampak yang terjadi dari hasil keputusan

  5. Primary Activities pada Value Chain:
    A. Inbound Logistics, pada bagian ini terkait dengan penerimaan, penyimpanan, dan pendistribusian input menjadi produk.
    B. Operations, semua aktifitas yang terkait dengan pengubahan input menjadi bentuk akhir dari produk, seperti produksi, pembuatan, pemaketan, perawatan peralatan, fasilitas, operasi, jaminan kualitas, proteksi terhadap lingkungan.
    C. Outbond Logistics, aktifitas yang terkait dengan pengumpulan, penyimpanan, distribusi secara fisik atau pelayanan terhadap pelanggan.
    D. Marketing and Sales, aktifitas yang terkait dengan pembelian produk dan layanan oleh pengguna dan mendorong untuk dapat membeli produk yang dibuat. Memiliki rantai nilai khusus, antara lain: Marketing management, Advertising, Sales force administration, Sales force operations, Technical literature, Promotion.
    E. Service, aktifitas yang terkait dengan penyediaan layanan untuk meningkatkan atau merawat nilai dari suatu produk, seperti instalasi, perbaikan, pelatihan, suplai bahan, perawatan dan perbaikan bimbingan teknis.

Soal tambahan :
9. Pembangunan teknologi informasi perusahaan dilakukan secara bertahap sebelum sebuah sistem holistik atau menyeluruh selesai dibangun, hal tersebut disesuaikan dengan kekuatan sumber daya yang dimiliki. Dalam penerapannya, rencana strategis teknologi informasi senantiasa di selaraskan dengan rencana perusahaan, agar setiap penerapan teknologi informasi dapat memberikan nilai bagi perusahaan.
Departemen IT seringkali dipandang sebelah mata karena merupakan departemen yang hanya bisa menghabiskan uang tanpa bisa menghasilkan uang. Hal inilah yang kadang menadi problematika tersendiri bagi Departemen IT di perusahaan. Untuk dapat mengetahui andil Departemen IT di perusahaan adalah dengan mengetahui keuntungan-keuntungan penerapan teknologi IT di perusahaan tersebut, misalnya seperti:
a) Manual menjadi otomatis, dan hal ini mengurangi biaya untuk tenaga kerja, alat tulis, dan lain-lain.
b) Waktu mengerjakan yang lebih cepat dengan adanya IT.
c) Pengambilan keputusan yang lebih cepat, karena dengan IT maka data yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat.
d) Menghemat biaya promosi dan pemasaran.
e) Sistem dapat terintegrasi di semua kantor atau perusahaan, dan hal ini dapat meningkatkan kecepatan
dalam merespon sesuatu dan pihak manajemen akan dengan cepat mengetahui kondisi perusahaan.

  1. Business Continuity Plan adalah sebuah rencana yang diambil suatu perusahaan
    untuk meneruskan bisnisnya, jika terjadi suatu kekacauan. Proses perencanaan
    suatu business continuity plan akan memungkinkan suatu perusahaan untuk
    melakukan hal-hal sebagai berikut (4R):

  2. Mengurangi ancaman-ancaman yang mungkin terjadi (Reduce),

  3. Merespon suatu peristiwa dengan baik (Respon),
  4. Memulihkan dari dampak langsung suatu peristiwa (Recover),
  5. Mengembalikan ke kondisi semula (Restore).

  6. Key Performance Indicator (KPI) atau disebut juga sebagai Key Success Indicator (KSI) adalah satu set ukuran kuantitatif yang digunakan perusahaan atau industri untuk mengukur atau membandingkan kinerja dalam hal memenuhi tujuan strategis dan operasional mereka. KPI bervariasi antar perusahaan atau industri, tergantung pada prioritas atau kriteria kinerja
    KPI dibuat setelah sebuah organisasi memiliki strategi dan tujuannya. KPI membantu organisasi memastikan seberapa jauh kemajuan tujuan yang telah dan akan dicapainya. Menurut Darmin A. Pella (2008), sebuah indikator keberhasilan stratejik (strategic measures) yang baik perlu memenuhi unsur-unsur berikut ini:

Dapat menjadi sarana perusahaan mengkomunikasikan strategi (ability of the organization to communicate their strategy for measures).
Terkait secara langsung dengan strategi yang dipilih perusahaan (the selected measure adequately focuses on the strategic issue).
Indikator tersebut bersifat kuantifitatif, memiliki formula tertentu dalam penghitungannya (quantifiable, can be evaluated objectively).
Indikator tersebut dapat dihitung (the measures are quantifiable, reliabled and repeatable).
Frekuensi pemutakhirannya bermanfaat (the frequency of updates are meaningfull).
Penetapan target untuk perbaikan dapat dilakukan (meaningful targets for improvement are established).
Kemungkinan pembandingan dengan perusahaan lain dapat dilakukan(external benchmarking is feasible and/or desirable).
Pengukurannya masih valid (validity of measures – not old unvalid measures).
Data dan sumber daya tersedia (availability of data and resources).
Biaya pengukurannya tidak melebihi manfaatnya (cost of measures not more than benefit of measures).


Leave a Reply