Tugas review question chapter 12 dan progress dolibar


Anggota kelompok
1. Bayu Setiawan W 1401164364
2. Hana Deshinta 1401164357
3. Larasati Titanica Zahra 1401164419
4. Lugina Suciati P 1401164377
5. Miranda Berliana 1401164323
6. M. Afjhani H 1401164 349

  1. Di dalam organisasi terdapat struktur yang terdiri dari 3 tingkatan yang memiliki tuntutan untuk membuat keputusan yang berbeda bedA. Operational level Control Level adalah mereka yang menjalankan penyelesaian tugas yang telah ditetapkan oleh tingkat managemen yang adadiatasnya.Pada level inilah aktivitas perusahaan benar-benar terjadi. misalnya Kepala departemen, Supervisor, atau Pimpinan Proyek. Management control level berada di antara manajer puncak dan manajer lini pertama. Manajer ini bertugas mengimplementasikan strategi, kebijakan serta keputusan yang diambil oleh manajer tingkat atas atau puncak. Strategic Planning Level dilakukan oleh manager tingkat atas untuk melakukan perencanaan strategis. Misalnya Presiden Direktur atau Wakil Presiden Direktur Suatu perusahaan.

Keputusan tidak terstruktur (unstructured decision) adalah keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi.
• Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tidak terstruktur tidak mudah untuk didapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar
• Pengalaman manajer merupakan hal yang sangat penting di dalam pengambilan keputusan tidak terstruktur. Keputusan untuk bergabung dengan perusahaari lain adalah contoh keputusan tidak terstruktur
yang jarang terjadi.

Keputusan Setengah Terstruktur
• Keputusan setengah terstruktur (semi-structured decision)
adalah keputusan yang sebagian dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak tersruktur.
• Keputusan tipe ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan-perhitungan serta analisis yang terperinci.
• Contoh dari keputusan tipe ini misalnya adalah keputusan membeli sistem komputer yang iebih canggih. Contoh yang lainnya misalnya adalah keputusan alokasi dana promosi.

Keputusan Terstruktur
• Keputusan terstruktur (structured decision)
adalah keputusan yang berulang-ulang dan rutin, sehingga dapat diprogram.
• Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada manajemen tingkat bawah.
• Contoh dari keputusan, tipe ini misalnya adalah keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang dan lain sebagainya

Tahapan decision making
• Intelligence : mengetahui permasalahan yang dihadapi
• Design : mengetahui/mencari solusi yang mungkin
• Choice : memilih salah satu dari solusi yang ada
• Implementation : mengimplementasikan / melakukan apa yang harus dilakukan dari pilihan solusi yg sudah dipilih lalu melihat apakah solusinya berjalan dengan baik.

  1. Sistem informasi manajemen sebagai pendukung pengambilan keputusan tidak selalu mengakibatkan dihasilkannya keputusan manajer dan keputusan karyawan yang lebih baik yang meningkatkan kinerja perusahaan karena adanya masalah-masalah terkait kualitas informasi, penyaringan informasi oleh manajemen (management filter), dan budaya organisasi.

Teknologi informasi menyediakan alat-alat baru bagi manajer, baik untuk melaksanakan peran-peran tradisional mereka maupun peran-peran baru, menjadikan manajer mampu memonitor, merencanakan, dan membuat ramalan secara lebih cermat dan lebih cepat dibandingkan sebelumnya serta mampu merespon perubahan lingkungan bisnis yang semakin cepat. Sistem informasi terbukti sangat bermanfaat bagi manajer dengan memberikan dukungan atas peran-peran manajer dalam menyebarkan informasi, memfasilitasi komunikasi antar tingkatan organisasi, dan mengalokasikan sumber daya. Akan tetapi, sistem informasi tidak begitu berhasil dalam mendukung keputusan-keputusan tidak terstruktur. Meskipun sistem informasi terbukti bermanfaat, kualitas informasi, filter manajemen, dan budaya organisasi bisa menurunkan kualitas pengambilan keputusan.

  • Perbandingan antara deskripsi perilaku manajerial model klasik dan model behavioral yaitu model klasik manajemen, memaparkan apa saja yang dikerjakan manejer, tak diragukan lagi diyakini selama lebih dari 70 tahun sejak 1920-an. Hendri fayol dan penulis-penulis jaman dulu mengemukakan fungsi klasik dari manejer yaitu perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, pengambilan keputusan dan kontrol. Penjelasan aktivitas manajemen mendomonasi pemikiran mengenai manajemen dalam jangka waktu yang lama dan sampai sekarangpun masih tetap populer. Sedangkan model behavioral menyatakan bahwa perilaku aktual manejer kurang sistematis, lebih informal, kurang relatif, lebih reaktif, kurang treorganisasi dengan baik, dan lebih tidak teratur lain dengan yang diindikasikan oleh model klasik.

  • Identifikasi Peran Manajerial
    Manajer memainkan peran kunci dalam organisasi. Tanggung jawab mereka berkisar dari membuat keputusan, untuk menulis laporan, untuk menghadiri pertemuan, untuk mengatur pesta ulang tahun. Kami mampu untuk lebih memahami fungsi dan peran manajerial dengan memeriksa model klasik dan kontemporer dari perilaku manajerial. Model klasik manajemen, yang menggambarkan apa yang dilakukan manajer, sebagian besar tidak dipertanyakan untuk lebih dari 70 tahun sejak tahun 1920-an. Model klasik menjelaskan fungsi manajerial formal tetapi tidak lengakap apa yang sebenarnya manajer lakukan ketika mereka berencana, memutuskan sesuatu, dan control pekerjaan orang lain. Untuk itu, kita harus beralih ke pekerjaan perilaku ilmuwan kontemporer yang telah mempelajari manajer dalam tindakan sehari-hari. Model perilaku menyatakan bahwa perilaku aktual dari manajer tampaknya kurang sistematis, lebih informal kurang reflektif, lebih reaktif, dan kurang terorganisasi daripada klasik Model yang ingin kita percaya. Menganalisis perilaku manajer sehari-hari, Mintzberg menemukan bahwa hal itu bisa diklasifikasikan ke dalam 10 peran manajerial. Peran manajerial adalah harapan dari kegiatan yang manajer harus tampilkan di sebuah organisasi. Mintzberg menemukan bahwa peran manajerial jatuh ke dalam tiga kategori:
    Interpersonal
    Informasional
    Keputusan

  1. Intelijen Bisnis” adalah istilah yang digunakan oleh vendor hardware dan software dan konsultan teknologi informasi untuk menggambarkan infrastruktur untuk pergudangan, mengintegrasikan, melaporkan, dan menganalisis data yang berasal dari lingkungan bisnis. Infrastruktur dasar mengumpulkan, menyimpan, membersihkan, dan membuat informasi yang relevan tersedia untuk manajer.

 Lingkungan Intelijen Bisnis.

Ada enam elemen dalam lingkungan intelijen bisnis ini yaitu :
• User interface: Bisnis orang tidak lagi terikat dengan meja dan desktop mereka. Hari ini software business analytics suite menekankan teknik visual seperti dashboard dan scorecard. Mereka juga mampu memberikan laporan pada Blackberry, iPhone, dan handheld mobile lainnya serta pada portal web perusahaan. Software BA menambahkan kemampuan untuk mengirim informasi di Twitter, Facebook, atau media sosial internal untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu kelompok secara online pengaturan bukan di pertemuan tatap muka (face to face).
• Pengguna manajerial dan metode: Perangkat keras dan perangkat lunak dari sebuah intelijen bisnis hanya memiliki kecerdasan sesuai dengan manusia yang menggunakannya. Manajer memaksakan agar pada analisis data menggunakan berbagai metode manajerial yang mendefinisikan tujuan bisnis strategis dan menentukan bagaimana kemajuan akan diukur. Pengiriman platform MIS, DSS, ESS. Hasil dari intelijen bisnis dan analisis disampaikan kepada manajer dan karyawan dalam berbagai cara, sesuai tingkatan pekerjaan mereka mulai dari tingkat yang paling rendah hingga tingkat tertinggi, tergantung pada apa yang mereka perlu tahu untuk melakukan pekerjaan mereka.
• Infrastruktur bisnis intelijen, yakni landasan yang mendasari bahwa intelijen bisnis adalah sistem database kuat yang menangkap semua data yang relevan untuk mengoperasikan bisnis. Data dapat disimpan dalam database transaksional atau gabungan dan terintegrasi ke gudang perusahaan-data atau serangkaian data mart yang saling terkait satu sama lain.
• Analisis bisnis toolset, yakni satu set perangkat lunak yang digunakan untuk menganalisis data dan menghasilkan laporan, menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh manajer, dan melacak kemajuan bisnis menggunakan indikator kunci kinerja.
• Data dari lingkungan bisnis. Bisnis harus berurusan dengan baik data terstruktur dan tidak terstruktur dari berbagai sumber, termasuk perangkat mobile dan internet. Data perlu diintegrasikan dan terorganisir sehingga mereka dapat dianalisis dan digunakan oleh pengambil keputusan manusia.

 Analisa kemampuan dalam intelijen bisnis dan tujuannya.

Sistem intelijen bisnis memberikan 5 fungsi analitik yang berfungsi untuk mencapai tujuan-tujuan berikut ini :
• Laporan Produksi: Ini adalah laporan yang telah ditetapkan berdasarkan kebutuhan spesifik industri.
• Laporan Terparameterisasi, pengguna memasukkan beberapa parameter seperti pada tabel pivot untuk menyaring data dan mengisolasi dampak dari parameter.
• Panel Kontrol / Scorecard: Ini adalah alat visual untuk menyajikan data kinerja didefinisikan oleh pengguna
• Ad hoc permintaan / search / laporan penciptaan, hal ini memungkinkan pengguna untuk membuat laporan mereka sendiri berdasarkan permintaan dan pencarian yang diinginkan.
• Menelusuri, kemampuan ini adalah kemampuan berpindah dari tingkat ringkasan yang lebih tinggi yang bertujuan untuk memberikan tampilan yang lebih rinci.
• Prakiraan, skenario, model; termasuk kemampuan untuk melakukan peramalan linier, skenario analisis apa-jika, dan menganalisis data menggunakan alat statistik standar.

 Strategi manajemen untuk mengembangkan kemampuan intelijen bisnis dan BA.

Ada dua strategi yang berbeda untuk mengadopsi kemampuan intelijen bisnis dan BA untuk organisasi yakni :

• One-Stop Integrated Solution. Perusahaan hardware (IBM, HP, dan sekarang Oracle, yang memiliki Sun Microsystems) ingin menjual perusahaan terintegrasi solusi hardware / software kepada Anda yang cenderung hanya berjalan pada perangkat keras mereka (solusi terintegrasi total). Ini disebut “one stop shopping.”
• Best of Breed Solution. Perusahaan-perusahaan software (SAP, SAS, dan Microsoft) mendorong perusahaan untuk mengadopsi “best of breed” pada perangkat lunak dan yang berjalan pada setiap mesin yang mereka inginkan. Dalam strategi ini, Anda mengadopsi solusi terbaik database dan data warehouse, dan memilih intelijen bisnis dan analisis paket terbaik dari vendor apapun yang Anda percaya adalah yang terbaik.

4a. Pengambilan keputusan sebuah organisasi
Operasional menejemen menengah biasanya dibebankan untuk mengawasi kegiatan perusahaan mereka. Biasanya keputusan yang mereka gunakan adalah keputusan yang bentuknya terstruktur

4b. Jelaskan contoh metode:
MIS: metode yang digunakan untuk membuat laporan produksi rutin
DSS: metide yang digunakan untuk mengambil keputusan dari manajer. Biasanya keputusan yang diambil belum terstruktur
ESS: metode yang digunakan para kedudukan mebejer keatas untuk mengubah keputusan yang dihasilkan dari DSS dengan cara menganalisis

4c. Balanced scorecard adalah untuk mengatasi problem tentang kelemahan sistem pengukuran kinerja eksekutif yang hanya berfokus pada perspektif keuangan saja dan cenderung mengatakan perspektif non keunangan
Business performance management adalah hasil kelanjutan DSS,EIS, dan BI BPM untuk mengintegrasi antara proses metodelogi metrik, dan aplikasi yang didisain untuk mengendalikan seluruh kinerja operasional dan finansial suatu perusaan

  1. Group decision-support systems (GDSS):
    Sistem pendukung keputusan kelompok (GDSS) membantu orang yang bekerja bersama dalam kelompok sampai pada keputusan lebih efisien. GDSS memiliki fasilitas ruang konferensi khusus di mana peserta menyumbangkan ide-ide mereka menggunakan jaringan komputer dan perangkat lunak untuk mengatur ide-ide, mengumpulkan informasi, membuat dan menetapkan prioritas, dan mendokumentasikan sesi pertemuan.
     Perbedaan GDSS dengan DMS:
    DSS:
    • pengambil keputusan cakupannya hanya untuk level manajemen senio
    • DSS (Decision Support System) merupakan sistem yang dapat mendukung dalam pengambilan keputusan oleh pihak manajemen senior dalam melakukan aktifitas yang sedang berjalan,
    • Membantu manajer untuk membuat keputusan dalam memecahkan suatu masalah semi-terstruktur. Juga meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer.

GDSS:
• .Pengambilan keputusan untuk menunjang keputusan kelompok
• System berdasarkan komputer yang interaktif yang memudahkan pemecahan atasmasalah tak terstruktur oleh beberapa (set) pembuat keputusan yang bekerja sama sebagai suatu kelompok
• Definisi GDSS, bisa berlaku atau diterapkan ke berbagai situasi keputusan kelompok, yang meliputi panel review, task force meeting eksekutif/dewan, pekerja jarak jauh, dan sebagainya.

 CARA KERJA GDSS
Level 1: Dukungan Proses.
Item yang didukung oleh sistem ini:
• Pengiriman pesan/message elektronik diantara para anggota grup.
• Hubungan jaringan ke setiap terminal PC anggota pada anggota grup yang lain,fasilitator, layar buat publik, database, atau sembarang CBIS umum lainnya.
• Layar buat publik tersedia di setiap terminal anggota grup atau dapat dilihat oleh semua anggota di pusat.
• Masukan dalam hal pemungutan suara dan ide yang terlindungi siapa pencetusnyauntuk meningkatkan partisipasi anggota grup.
• Pengumpulan ide atau pemungutan suara dari setiap anggota grup untuk mendorong partisipasi dan merangsang kreativitas.
• Penyimpulan dan penampilan ide dan opini, termasuk ringkasan secara statistik dan penampilan jalannya pemungutan suara (pada layar publik).
• Satu format untuk agenda yang dapat disetujui oleh grup untuk membantu organisasi pertemuan.
• Menampilkan agenda secara kontinyu, seperti halnya informasi yang lain, untuk menjaga pertemuan tetap pada jadwalnya.
Level 2: Dukungan Pengambilan Keputusan.
Pada level ini software ditambahi kemampuan dalam pemodelan dan analisis keputusan. Fiturnya:
• Perencanaan dan model keuangan.
• Pohon keputusan.
• Model probabilitas penilaian.
• Model alokasi sumber daya.
• Model pertimbangan sosial.

Level 3: Aturan Penugasan.
Pada level ini suatu software khusus ditambahi dengan aturan penugasan. Misal, beberapa aturan dapat menentukan urutan pembicaraan, tanggapan yang sesuai, atau aturan pemungutan suara.

PROGRESS DOLIBAR OPERATIONAL
Sedang melakukan tutorial pembelajaran mengenai penggunaan dolibar tentang operasional melalui youtube.

Sent from my Sony Xperia™ smartphone


Leave a Reply