Tugas pengembangan konten -Riska Imelda (1401154471)- MB 38 05


<

p dir=”ltr”>Kehadiran Youtube dengan konsep
UGC dan menggunakan model pull content menjadi salah satu pendorong pergeseran media
TV konvensional. Kemudahan yang didapatkan dari fitur pencarian konten yang sesuai
keinginan menjadi nilai tambah bagi pull content model. Hal tersebut dikuatkan dengan
pernyataan salah satu partisipan penelitian yang menyatakan alasannya menggunakan
Youtube karena adanya fitur pencarian. Selain itu, perkembangan teknologi perangkat juga
turut andil dalam pergeseran ini. Sebagai sebuah situs, Youtube dapat diakses dimana saja
memanfaatkan koneksi internet melalui mobile devices. Hasil riset yang dilakukan oleh
Google, sebanyak 56% orang menonton video secara online berawal dari smartphone.
Hasil survei yang didapatkan pada variabel 2 (Jenis program/konten video yang ditonton)
menunjukkan baik di TV konvensional maupun di Youtube jenis video hiburan paling
diminati. Jenis video hiburan mendapatkan angka 70% di TV dan 80% di Youtube. Hasil ini
tidak sesuai dengan hasil rating dan share dari Nielsen yang menunjukkan program drama
paling diminati di TV. Hal ini dikarenakan Youtube dan TV memiliki perbedaan segmentasi
pasar, dimana segmen penonton Youtube berasal dari kelompok umur 18-34 tahun (Robert
Kyncl: 2013). Jenis video kedua adalah Music Video. Jenis video ini hanya ditonton di
Youtube. Sebanyak 80% responden memilih tayangan ini. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Widiasmoro yang mengungkapkan peran TV dalam menampilkan musik video, khususnya
saluran MTV, telah digantikan oleh Youtube. Jenis video ketiga yaitu tutorial juga hanya
ditonton melalui Youtube. Sebanyak 50% responden memilih jenis video ini. Sedangkan jenis
video keempat yaitu gosip hanya ditonton melalui TV dan mendapatkan angka kecil, yaitu
10%. Jenis video kelima yaitu drama, mendapatkan angka penonton lebih besar di Youtube
daripada di TV, yaitu sebanyak 30% menonton di Youtube dan 20% menonton di TV. Jenis
video yang keenam, kategori berita, mendapatkan angka penonton besar di media TV, yaitu
70%. Sedangkan di Youtube hanya 20% penonton berita. Hasil ini didukung dengan Analisis pengaruh …,
pernyataan 20% responden yang menyatakan alasannya menonton TV agar mendapatkan
informasi terkini. Jenis video selanjutnya adalah dokumenter, yang hanya mendapatkan angka
10% untuk masing-masing media TV ataupun Youtube.
Selain kategori video yang sudah ditentukan oleh penulis, rupanya terdapat beberapa kategori
video lain yang juga ditonton melalui Youtube dan TV. Di Youtube, terdapat kategori
webseries, pertandingan olahraga dan TV show. Web series merupakan program serial yang
ditayangkan di web. Sama seperti serial lainnya, kategori ini dapat berisi berbagai genre,
seperti drama atau dokumenter jalan-jalan. Di Indonesia, terdapat beberapa judul web series
yang populer, seperti "Malam Minggu Miko" dan "Jalan-Jalan Men". Kategori video ini
mendapatkan angka 10%. Kategori video lainnya yaitu pertandingan olahraga dan TV show
merupakan kategori yang biasanya tayang di TV. Kedua kategori tersebut mendapatkan angka
10%. Hasil ini dapat dijelaskan melalui data tambahan yaitu alasan menonton Youtube.
Sebanyak 30% responden menyatakan alasannya menonton Youtube agar dapat menonton
tayangan TV yang ketinggalan atau menonton ulang video tayangan TV (menonton rerun). Di
media TV konvensional terdapat kategori video lainnya yang dipilih oleh responden, yaitu
kategori magazine dan acara bincang. Video kategori magazine dipilih oleh 40% responden
sedangkan video kategori acara bincang dipilih oleh sebanyak 20% responden.
Untuk variabel tambahan dalam menggambarkan penggunaan Youtube didapatkan data
mengenai durasi video yang ditonton di Youtube. Sebanyak 80% responden menonton video
di Youtube dengan durasi 4-6 menit. Sisanya sebanyak 20% menonton video dengan durasi

10 menit. Hasil ini membuktikan kebenaran konsep yang diungkapkan Mivo TV dan Miller,
bahwa dalam membuat konten video untuk web atau Youtube maka semakin pendek durasi
video akan semakin baik. Durasi 4-6 menit dirasakan pas dalam menyampaikan pesan,
sehingga tidak terasa terlalu cepat dan tidak juga terasa terlalu lama.

<

p dir=”ltr”>Kelebihan : sebagai media pembelajaran yang akan menjadi media pengetahuan
Dan bisa menonton hal yang ketinggalan untuk ditonton di TV
Kekurangan : bisa disalahgunakan penggunanya, bnyak video dengan kualitas buruk,tidak cocok untuk slow connection.

<

p dir=”ltr”>Sumber : Analisis pengaruh – Annisa Inggita P FISIP UI 2014
8 Januari 2014

Lib.ui.ac.id


Leave a Reply