TUGAS SIM Daffa Ahmad Syahada 1401160390 MB-40-11


1
Tujuan Bisnis Strategi Sistem Informasi :
A. Keunggulan Operasional
Example : Teknologi dan sistem informasi merupakan perangkat penting bagi manajer dalam mencapai efisiensi dan produktivitas dalam kegiatan opersional bisnisnya
B. Produk, Layanan, dan Model Bisnis Baru
Example : perusahaan rekaman yang tidak menggunakan teknologi dan sistem informasi dalam mencapai tujuan bisnisnya, ahirnya harus tergeser oleh perusahaan Apple Inc. yang mengubah pendistribusian musik dari yang menggunakan piringan hitam, kaset, dan CD kedalam sistem pendistibusian online melalui teknologi ipod seperti iTunes, iPad, dan iPhone yang sudah memiliki legalitas
C. Hubungan Pelanggan dan Pemasok
Example : Hotel Mandarin Oriental di Manhattan dan hotel-hotel kelas atas lainnya memperlihatkan contoh pemanfaatan teknologi dan sistem informasi untuk mencapai kedekatan dengan pelanggan. Hotel-hotel ini menggunakan teknologi dan sistem informasi untuk memahami preferensi para tamunya seperti suhu kamar yang disukai, waktu check-in, nomor telepon, program televisi yang sering ditonton
D. Pengambilan Keputusan yang Semakin Baik

E. Keunggulan Kompetitif
perusahaan dianggap sudah mencapai keunggulan kompetitif. Melakukan hal yang lebih baik dari pesaing, membayar lebih murah untuk produk lebih bagus, respon cepat dan terkini terhadap pelanggan dan pemasok

F. Kelangsungan Usaha
munculnya ATM pada 1977, yang dikenalkan oleh Citibank di New York guna menarik pelanggan melalui pelayanan yang lebih baik.

2
1) Sistem Database
Database memuat seluruh data perusahaan yang peranannya sangat penting, bagi kelancaran organisasi , sehingga dibutuhkan suatu manajemen pengolahan yang baik.

2) Decission Support System
Didefinisikan sebagi penerapan system informasi yang membantu aktivitas pengambilan keputusan. DSS di gunakan dalam perencanaan untuk menganalisis alternative serta pemecahan melalui salah satu sistem yang ada.

3) Information Resource Management ( IRM )
Merupakan cara pendekatan terhadap manajemen yang didasarkan atas konsep pemikiran bahwa informasi merupakan sebuah konsep organisatoris. Ruang lingkup IRM mencakup komunikasi data dan pemrosesan kata.

4) User Machine System
Diartikan bahwa perancang sebuah sistem informasi manajemen harus memahami kemampuan manusia sebagai pengolah informasi dan perilaku manusia dalam pengambilan keputusan.

5) Synergystic Organization
Merupakan sifat pengaturan kerjasama sehingga hasil produksi total dari seluruh anggota organisasi ( totalitas ) lebih besar daripada jumlah hasil anggota organisasi itu.

3
– ERP ( Enterprise resource planning)
Untuk mengintegrasikan proses bisnis pada area manufaktur & produksi, keuangan dan akuntansi,SDM,marketing dalam sebuah sistem / proses
– SCM ( Supply Chainz Management )
Untuk mengelola hubungan dengan pemasok
– CRM ( Costumer Relationship management )
Untuk mengelola hubungan dengan pelanggan
– KMS ( Knowledge management system )
Untuk perusahaan menerima & mengaplikasikan pengetahuan dan keahlian

4
Decision Support System
Decision Support Systems (DSS) atau system pendukung keputusan adalah serangkaian kelas tertentu dari system informasi terkomputerisasi yang mendukung kegiatan pengambilan keputusan bisnis dan organisasi.
Manfaat:
A. Meningkatkan efisiensi pribadi.
B. Mempercepat pemecahan masalh (mempercepat pemecahan masalah kemajuan dalam sebuah organisasi)
C. Memfasilitasi komunikasi antarpribadi.
D. Mempromosikan pembelajaran atau pelatihan
E. Meningkatkan pengendalian organisasi
Perbedaan dengan ESS:
Informasi untuk DSS diperoleh dari pemodelan analitis sedangkan Expert System mempunyai kemampuan untuk menjelaskan jalur penalaran yang diikuti pencapaian pemecahan tertentu, penjelasan mengenai bagaimana pemecahan dicapai akan lebih berguna dari pada pemecahan itu sendiri.

5
Masalah-masalah dalam Lingkungan Data Tradisional
Redudansi dan Inkonsistensi Data
Redudansi data adalah kehadiran data ganda pada beberapa file data yang tersimpan di beberapa tempat atau lokasi. Redudansi data terjadi ketika kelompok-kelompok yang berbeda pada sebuah organisasi secara independen mengumpulkan data yang sama dan menyimpannya masing-masing. Data redudansi menghabiskan tempat penyimpanan data, dan menyebabkan terjadinya inkonsistensi data, dimana atribut-atribut yang sama, memiliki nilai-nilai yang berbeda.
Ketergantungan Program Data
Ketergantungan program data mengacu pada satu paket data yang tersimpan pada file dan diperlukan oleh program-program tertentu untuk memperbarui dan mengelola file-file tertentu sehingga program tersebut perlu mengubah data-data tersebut.
Kurangnya Fleksibilitas
Sebuah sistem file tradisional dapat memberikan laporan rutin dijadwalkan setelah ekstensif pemrograman upaya, tetapi tidak dapat memberikan laporan ad hoc atau menanggapi kebutuhan informasi yang tidak diantisipasi secara tepat waktu.
Sistem Kemanan yang Buruk
Karena ada sedikit kontrol atau manajemen data, akses dan diseminasi informasi mungkin di luar kendali.
Kurangnya Ketersediaan dan Pendistribusian Data
Karena bagian-bagian informasi yang terdapat pada file-file yang berbeda dan bagian-bagian organisasi tidak dapat dihubungkan satu sama lain, jelas tidak mungkin untuk mendistribusikan dan mengakses informasi pada waktu bersamaan.

6
Hubungan atau integrasi yang progresif dari beberapa platformnya jaringan yang berbeda untuk menyalurkan layanan yang serupa atau layanan berbeda yang disalurkan pada platform jaringan yang sama.

7
5 langkah untuk membantu dalam menganalisis masalah munculnya isu etika
1. Mengidentifikasi dan menjelaskan faktanya dengan jelas
2. Definisikan konflik atau dilemanya dan identifikasi nilai-nilai luhur yang terlibat
3. Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingan
4. Identifikasi pilihan yang dapat anda ambil dengan beralasan
5. Identifikasi potensi konsekwensi dari pilihan anda
Setelah analisis selesai terdapat beberapa prinsip yang harus digunakan untuk membuat keputusan

8
Primary activities,diantaranya :

Inbound Logistics, pada bagian ini terkait dengan penerimaan, penyimpanan, dan pendistribusian input menjadi produk.

Operations, semua aktifitas yang terkait dengan pengubahan input menjadi bentuk akhir dari produk, seperti produksi, pembuatan, pemaketan, perawatan peralatan, fasilitas, operasi, jaminan kualitas, proteksi terhadap lingkungan.

Outbond Logistics, aktifitas yang terkait dengan pengumpulan, penyimpanan, distribusi secara fisik atau pelayanan terhadap pelanggan.

Marketing and Sales, aktifitas yang terkait dengan pembelian produk dan layanan oleh pengguna dan mendorong untuk dapat membeli produk yang dibuat. Memiliki rantai nilai khusus, antara lain: Marketing management, Advertising, Sales force administration, Sales force operations, Technical literature, Promotion.

Service, aktifitas yang terkait dengan penyediaan layanan untuk meningkatkan atau merawat nilai dari suatu produk, seperti instalasi, perbaikan, pelatihan, suplai bahan, perawatan dan perbaikan bimbingan teknis.

9
Perkembangan Organisasi TI
Pembangunan teknologi informasi perusahaan dilakukan secara bertahap sebelum sebuah sistem holistik atau menyeluruh selesai dibangun, hal tersebut disesuaikan dengan kekuatan sumber daya yang dimiliki. Dalam penerapannya, rencana strategis teknologi informasi senantiasa di selaraskan dengan rencana perusahaan, agar setiap penerapan teknologi informasi dapat memberikan nilai bagi perusahaan.
Departemen IT seringkali dipandang sebelah mata karena merupakan departemen yang hanya bisa menghabiskan uang tanpa bisa menghasilkan uang. Hal inilah yang kadang menadi problematika tersendiri bagi Departemen IT di perusahaan. Untuk dapat mengetahui andil Departemen IT di perusahaan adalah dengan mengetahui keuntungan-keuntungan penerapan teknologi IT di perusahaan tersebut, misalnya seperti:
a) Manual menjadi otomatis, dan hal ini mengurangi biaya untuk tenaga kerja, alat tulis, dan lain-lain.
b) Waktu mengerjakan yang lebih cepat dengan adanya IT.
c) Pengambilan keputusan yang lebih cepat, karena dengan IT maka data yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat.
d) Menghemat biaya promosi dan pemasaran.
e) Sistem dapat terintegrasi di semua kantor atau perusahaan, dan hal ini dapat meningkatkan kecepatan dalam merespon sesuatu dan pihak manajemen akan dengan cepat mengetahui kondisi perusahaan.

10
10. Business Continuity Plan

Business Continuity Plan adalah sebuah rencana yang diambil suatu perusahaan
untuk meneruskan bisnisnya, jika terjadi suatu kekacauan. Proses perencanaan
suatu business continuity plan akan memungkinkan suatu perusahaan untuk
melakukan hal-hal sebagai berikut (4R):

  1. Mengurangi ancaman-ancaman yang mungkin terjadi (Reduce),
  2. Merespon suatu peristiwa dengan baik (Respon),
  3. Memulihkan dari dampak langsung suatu peristiwa (Recover),
  4. Mengembalikan ke kondisi semula (Restore).

11
Key Performance Indicator (KPI) atau disebut juga sebagai Key Success Indicator (KSI) adalah satu set ukuran kuantitatif yang digunakan perusahaan atau industri untuk mengukur atau membandingkan kinerja dalam hal memenuhi tujuan strategis dan operasional mereka. KPI bervariasi antar perusahaan atau industri, tergantung pada prioritas atau kriteria kinerja

KPI dibuat setelah sebuah organisasi memiliki strategi dan tujuannya. KPI membantu organisasi memastikan seberapa jauh kemajuan tujuan yang telah dan akan dicapainya. Menurut Darmin A. Pella (2008), sebuah indikator keberhasilan stratejik (strategic measures) yang baik perlu memenuhi unsur-unsur berikut ini:

Dapat menjadi sarana perusahaan mengkomunikasikan strategi (ability of the organization to communicate their strategy for measures).
Terkait secara langsung dengan strategi yang dipilih perusahaan (the selected measure adequately focuses on the strategic issue).
Indikator tersebut bersifat kuantifitatif, memiliki formula tertentu dalam penghitungannya (quantifiable, can be evaluated objectively).
Indikator tersebut dapat dihitung (the measures are quantifiable, reliabled and repeatable).
Frekuensi pemutakhirannya bermanfaat (the frequency of updates are meaningfull).
Penetapan target untuk perbaikan dapat dilakukan (meaningful targets for improvement are established).
Kemungkinan pembandingan dengan perusahaan lain dapat dilakukan(external benchmarking is feasible and/or desirable).
Pengukurannya masih valid (validity of measures – not old unvalid measures).
Data dan sumber daya tersedia (availability of data and resources).
Biaya pengukurannya tidak melebihi manfaatnya (cost of measures not more than benefit of measures).


Leave a Reply